Pengertian / Hakikat Geografi
Secara harfiah, geografi
berasal dari bahasa YUNANI yaitu :
"Geo" yang
berarti bumi
"Graphien"
yang berarti gambaran (lukisan/deskripsi)
Geografi merupakan ilmu
yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kelingkungan dan kewilayahaan dalam konteks keruangan.
Objek studi geografi
terbagi menjadi 2, yaitu :
- Objek Material
Merupakan semua
gejala yang terjadi di permukaan bumi atau geosfer ( atmosfer, litosfer,
hidrosfer, biosfer, dan antroposfer), atau objek ini bisa dibilang objek yang
dipelajari dalam geografi umum.
- Objek Formal
Merupakan cara pandang terhadap objek material geografi,
objek ini di bahas dalam geografi sosial dan regional, yang terdiri atas :
·
Spatial Pattern (pola persebaran gejala tertentu di muka
bumi)
·
Spatial System (keterkaitan antarfenomena di muka bumi)
·
Spatial Processes (perkembangan yang terjadi di muka bumi)
Konsep Geografi
Konsep geografi digunakan untuk memahami fenomena geosfer. Ada 10
konsep esensial geografi, yaitu :
1.
Konsep Lokasi (untuk menjawab pertanyaan where
atau dimana)
Konsep ini digunakan untuk menganalisis
fenomena geosfer berdasarkan objek kajiannya yang di bedakan menjadi 2, yaitu :
·
Lokasi Absolut (Tetap)
Lokasi suatu wilayah berdasarkan pada
garis lintang dan garis bujur.
Contoh : kab. Klaten secara geografis
terletak pada 110030’ – 110045’ bujur timur dan 7030’
– 7045’ lintang selatan.
·
Lokasi Relatif (Berubah ubah)
Lokasi suatu wilayah di permukaan bumi
yang sifatnya dapat berubah –ubah karena dipengaruhi daerah sekitarnya.
Contoh : Selat Bali terletak di antara
Pulau Bali dan Pulau Jawa.
2.
Konsep Jarak (Jarak Tempuh)
Konsep yang mengemukakan jarak
antarruang atau antara suatu wilayah dengan wilayah lain. Konsep jarak juga
terbagi menjadi 2, yaitu :
·
Jarak Absolut
Jarak antara wilayah
yang diukur menggunakan satuan panjang.
Contoh : jarak antara
Kota A ke Kota B sekitar 182 Km.
·
Jarak Relatif
Jarak antarwilayah yang mempertimbangkan
rute, waktu, dan biaya.
Contoh : Jarak Kab. Klaten – Kota
Surakarta dapat ditempuh dalam waktu 45 menit menggunakan kendaraan ribadi roda
empat melalui jalur darat.
3.
Konsep Keterjangkauan / Accessbility (Hambatan)
Konsep yang mengungkapkan mudah tidaknya suatu
wilayah dijangkau dengan sarana transportasi dan komunikasi. Inti dari konsep
ini adalah hambatan pada medan suatu wilayah.
Contoh : desa yang terletak di daerah pegunungan
biasanya sulit untuk dijangkau dari pada desa yang terletak di tepi pantai.
4.
Konsep Pola
Konsep pola berkaitan dengan susunan bentuk atau
persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi.
Contoh : pola persebaran pemukiman di daerah pantai
didominasi oleh pola memanjang.
5.
Konsep Morfologi (bentuk muka bumi)
Konsep ini berkaitan dengan bentuk muka bumi sebagai
hasil dari tenaga endogen dan eksogen.
Contoh : dataran tinggi Dieng banyak dimanfaatkan
untuk pertanian kentang.
6.
Konsep Aglomerasi (pemusatan atau
pengelompokkan)
Merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan,
disebabkan adanya persamaan kepentingan, persamaan jenis, dan cenderung saling
menguntungkan.
Contoh : pada
masyarakat kota, penduduk cenderung tinggal mengelompok pada tingkat yang
sejenis, sehingga timbul daerah pemukiman kumuh, pemukiman kelas menengah, dan
emukiman elite.
7.
Konsep Nilai Guna
Berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah ataupun
barang. Tiap wilayah mempunyai potensi yang bisa dikembangkan sehingga nilai
kegunaanya optimal.
Contoh : laut memiliki nilai kegunaan bagi para
nelayang, dibandingkan bagi petani.
8.
Konsep Interaksi dan Interpedensi (Hubungan
Timbal Balik)
Merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah
atau lebih yang selalu melengkapi dan saling ktergantungan yang dapat
menimbulkan gejala, kenampakan, dan permasalahan baru.
Contoh : hasil pertanian sangat dibutuhkan
masyarakat kota, sedangkan masyarakat desa sangat memerlukan produk dan jasa
dari kota.
9.
Konsep Diferensiasi Area (Perbedaan Wilayah)
Adanya perbedaan corak atau karakteristik antar
wilayah yang satu dengan wilayah lain di permukaan bumi.
Contoh : kecamatan Prambanan dikembangkan menjadi
daerah wisata, sementara kecamatan Bayat dikembangkan menjadi sentra industri.
10.
Konsep Keterkaitan Ruang (satu ruang berkaitan
dengan ruang lainnya)
Perbedaan potensi wilayah antara yang satu dan yang
lain akan mengakibatkan atau mendorong terjadinya interaksi berupa pertukaran
barang, manusia, ataupun budaya.
Contoh : pabrik keju di dataran rendah membutuhkan
bahan baku susu sapi yang dihasilkan oleh peternak sapi di dataran tinggi.
Pendekatan Geografi
Pendekatan geografi merupakan metode atau cara menganalisis untuk
mengetahui atau memahami berbagi masalah geosfer, pendekatan ini berhubungan
dengan objek formal kajian geografi yang merupakan cara pandang dan cara
berfikir yang dilihat dari segi keruangan, kelingkungan, kompleks wilayah dan
waktu.
a. Pendekatan Keruangan / Spasial (Hubungan dengan
Manusia)
Merupakan pendekatan yang mengkaji suatu
permasalahan berdasarkan ruang kejadian yang menekankan pada fenomena fisik.
Analisis pendekatan keruangan dapat
menggunakan pendekatan berikut :
·
Pendekatan topik, yaitu pendekatan yang menghubungkan suatu kejadian
dengan tema utama dalam permasalahan geosfer;
·
Pendekatan aktivitas manusia, yaitu pendekatan yang menghubungkan
aktivitas manusia dalam ruang;
·
Pendekatan wilayah / regional, yaitu pendekatan yang menjelaskan bahwa
setiap wilayah memiliki karakteristik tersendiri.
Contoh : persebaran sumber daya alam
b. Pendekatan Kelingkungan / Ekologi (Hubungan
dengan Alam)
Pendekatan yang membahas interelasi
antara manusia dan lingkungannya yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem
serta dampaknya. Interaksi manusia dengan lingkungan selalu mengalami
perkembangan. Tahap perkembangan tersebut yaitu :
·
Tahap determinisme, merupakan interaksi manusia dengan lingkungan,
ditandai dengan kondisi manusia dan alam saling dipengaruhi alam;
·
Tahap posibilisme, merupakan tahap ketika manusia dan alam saling
mempengaruhi;
·
Tahap optimis teknologi, merupakan tahap perkembangan manusia sudah mampu
menciptakan teknologi.
Contoh : penggundulan hutan megakibatkan tanah menjadi tandus sehingga
mudah terjadi tanah longsor
c. Pendekatan Kompleks Wilayah / Kewilayahan
(Regional)
Merupakan pendekatan dalam geografi yang
mengkaji suatu permasalahan dengan memadukan pendekatan keruangan dan
pendekatan kelingkungan, fenomena yang terjadi di setiap wilayah berbeda beda.
Terima kasih
ReplyDeleteThanks ya
ReplyDeleteMakasihh ya
ReplyDelete