Citra foto diperoleh dari
perekaman sensor kamera yang dipasang pada badan pesawat terbang yang bekerja
pada spectrum tampak. Foto udara dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Spektrum
Elekromagnetik
Citra foto dapat dibedakan menjadi 6, yaitu :
i.
Foto Ultraviolet
Dibuat dengan menggunakan spectrum ultraviolet pada
julat gelombang 0,3 – 0,4 um.
ii.
Foto Ortokromatik
Dibuat dengan menggunakan spectrum tampak dari saluran
biru hingga sebagian saluran hijau yang berada pada julat 0,4 – 0,56 um. Kelebihan
pada foto udara ortokromatik mampu merekam objek di bawah permukaan laut hingga
kedalaman 20 meter.
iii.
Foto Pankromatik Hitam Putih
Objek yang terekam pada foto udara ini serupa dengan
wujud dan rona objek asli, foto udara ini bekerja sama seperti kepekaan mata manusia
dan hal ini menguntungkan pengguna data karena foto lebih mudah
diinterpretasikan.
iv.
Foto Pankromatik Berwarna
Pada foto udara ini terdapat tiga lapisan emulsi,
yaitu : Emulsi atas (peka terhadap saluran merah), lapisan tengah (peka
terhadap saluran hijau), lapisan bawah (peka terhadap saluran merah dan biru). Oleh
karena itu, objek yang terekam menyerupai objek asli sehingga lebih mudah
dikenali dan informasi yang diperoleh lebih banyak.
v.
Foto Inframerah Hitam Putih
Foto udara ini peka terhadap saluran ultraviolet, spectrum
tampak, dan saluran inframerah. Kelebihannya adalah memiliki sifat pantulan
khusus bagi jenis vegetasi, daya tembus besar terhadap kabut tipis dan daya
serap besar terhadap air.
vi.
Foto Inframerah Berwarna (Film Warna Semu)
Foto udara ini peka terhadap saluran tampak hingga
panjang gelombang 0,9 um.
vii.
Foto Multispektral
Foto udara ini diperoleh melalui perekaman menggunakan
kamera tunggal berlensa jamak (banyak) yang merekam pada panjang gelombang yang
berbeda, tetapi pada satu daerah liputan yang sama.
b.
Sudut
Lipatan Kamera
Menurut Paine (1981), citra foto dapat dibedakan menjadi
4, yaitu :
i.
Sudut
Kecil (Sudut liputan < 600)
ii.
Sudut
Normal (Sudut liputan antara 600 – 750)
iii.
Sudut
Lebar (Sudut liputan antara 750 – 1000)
iv.
Sudut
Sangat Lebar (Sudut liputan > 1000)
c.
Jenis
Kamera
i.
Foto tunggal dibuat dengan menggunakan kamera
tunggal dan menghasilkan satu lembar foto yang meliputi satu daerah liputan.
ii.
Foto jamak dibuat dengan menggunakan beberapa
kamera pada daerah liputan yang sama pada waktu sama. Foto jamak terdiri atas
foto multispectral, foto kamera ganda, dan foto udara kamera vertical.
d.
Jenis Wahana
i.
Foto udara dibuat dengan menggunakan wahana
pesawat atau balon udara.
ii.
Foto saltelit atau orbital, dibuat dengan
menggunakan wahana berupa satelit.
e.
Warna
i.
Foto inframerah warna (foto warna semu) / false
color
ii.
Foto warna asli / true color
f.
Sumbu
Kamera
i.
Foto udara vertical, dibuat dengan kamera tegak
lurus terhadap objek di permukaan bumi dan mempunyai sudut condong 1 – 40.
ii.
Foto udara condong, dibuat dengan kamera
menyudut terhadap garis tegak lurus di permukaan bumi.
iii.
Foto udara sangat condong, dibuat dengan kamera
menyudut sangat besar sehingga daerah yang terpotret memperlihatkan cakrawala.
No comments:
Post a Comment