Saturday, July 22, 2017

Jenis - Jenis Tenaga Tektogenetik

Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas daerahnya, pembagian gerakan tektogenetik diantaranya sebagai berikut :
a.       Gerak Epirogenetik
Gerakan ini mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi. Gerakan ini relatif lambat dan berlangsung agak lama di suatu daerah yang luas, seperti pembentukan kontinen atau benua. Gerakan epirogenetik di bedakan menjadi dua yakni :
1)      Epirogenetik positif (perubahan permukaan laut positif),  merupakan gerak turunnya suatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan naik.
2)      Epirogenetik negatif (perubahan permukaan laut negatif), merupakan gerak naiknya suatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan turun,

b.      Gerak Orogenetik
Merupakan gerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lebih cepat daripada gerakan epirogenetik serta meliputi daerah yang sempit. Gerakan ini menyebabkan adanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilah peristiwa dislokasi baik dalam bentuk lipatan maupun patahan.
1)      Lipatan (Fold)
Merupakan suatu kenampakan yang diakibatkan oleh tekanan horizontal dan tekanan vertikal pada kulit bumi yang plastis. Lapisan yang melengkung membentuk lipatan, yang besar, punggung lipatan (antiklinal) dan lembah lipatan (sinklinal). Lembah sinklinal yang sangat luas di sebut geosinklinal.
Lipatan terdiri dari berbagai bentuk, diantaranya :
a)      Lipatan tegak (symmetrical fold), ini terjadi karena pengaruh tenaga radial. Kekuatannya sama atau seimbang dengan tenaga tangensial.
b)      Lipatan miring (asymmetrical fold), ini terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama atau tenaga radial lebih kecil daripada tenaga tangensial.
c)       Lipatan rebah (overturned fold), ini terjadi karena tenaga horizontal berasal dari satu arah.
d)      Lipatan menutup (recumbent fold), ini terjadi karena hanya tenaga tangensial saja yang bekerja

2)      Patahan (Fault)
Merupakan gejala retaknya kulit bumi yang tidak plastis akibat pengaruh tenaga horizontal dan tenaga vertikal, daerah tekanannya seringkali mempunyai bagian – bagian yang terangkat atau tenggelam.
a)      Hors (tanah naik), merupakan lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat patahnya lapisan – lapisan tanah sekitarnya.
b)      Graben / Slenk (tanah turun), merupakan lapisan tanah yang terletak lebih rendah dari daerah sekelilingnya akibat patahnya lapisan sekitarnya.
c)       Dekstral, merupakan patahan dengan arah horizontal, di mana patahan yang berada di depan kita bergeser ke arah kanan.
d)      Sinistral, patahan ini berbanding terbalik dengan dekstral. Jika dekstral ke kanan, maka sinistral bergerak ke arah kiri
e)      Fleksur  (Fault Scrap),   merupakan bentuk patahan yang terjadi oleh akibat dorongan dari salah satu sisi. Dorongan satu sisi ini menyebabkan salah satu bagian sesar atau patahan menjadi naik sehingga membentuk sebuah dinding yang terjal yang mana memiliki posisi lebih tinggi daripada di daerah yang ada di sekitarnya. Patahan yang satu ini dapat disebut dengan tebing atau cliff.
f)       Block mountain, terjadi karena tenaga endogen yang  membentuk retakan – retakan di suatu daerah, ada yang naik, ada yang turun, dan ada juga yang bergerak miring sehingga terjadilah satu kompleks pegunungan patahan yang terdiri atas balok – balok litosfer


No comments:

Post a Comment