Saturday, June 18, 2016

SDA yang Dapat dan Tidak Dapat Diperbarui



1.    Jenis Sumber Daya Alam dan Persebarannya
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusi, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, tanah, air, udara, hewan, dan tumbuhan. SDA dapat diklasifikasi sebagai berikut :
a.       SDA yang dapat diperbarui
Merupakan SDA yang dapat pulih kembali secara alami ataupun melalui budi daya manusia setelah dimanfaatkan. Contoh :
1)      Hasil pertanian tanaman pangan, yaitu : padi, jagung dan kacang tanah. Pertanian terdapat di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
2)      Hasil perkebunan, merupakan usaha pemanfaatan lahan kering dengan menanam komoditas tertentu. Jenis perkebunan yang ada di Indonesian yaitu :
a.       Karet, terdapat di daerah Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan;
b.      Kelapa Sawit, terdapat di daerah Kalimantan, Sumatera, Jambi, dan Riau;
c.       Tebu, terdapat di daerah Lampung, Cirebon, Pekalongan, Pati, Madiun, Kediri, Malang, Besuki, dan Jember;
d.      Tembakau, terdapat di daerah Deli Serdang (Sumatera Utara), Surakarta, dan Klaten (Jawa Tengah);
e.      Teh, terdapat di daerah dingin seperti, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah;
f.        Cengkih, terdapat di daerah Bengkulu, Maluku, Jawa, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara;
g.       Kopi, terdapat di daerah Tapanuli (Sumatera Utara), Bengkulu, Lampung, Bali, dan Aceh;
h.      Cokelat, terdapat di daerah ekalongan, Semarang, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Nusa Tenggara.
3)      Hasil hutan, biasanya yang di manfaatkan manusia antara lain : kayu, rotan, dan dammar. Di seluruh pulau jawa tanahnya sangat cocok apabila ditanami dengan pohon jati;  sedangkan tanah di seluruh pulau sumatera cocok ditanami meranti, dan mahoni; tanah di Kalimantan cocok di Tanami kamper, kayu besi, dan ulin; tanah di Sulawesi Selatan cocok di tanam eboni; Nusa tenggara cocok ditanami kayu cendana; dan untuk daerah Kalimantan dan Sumatera cocok ditanami dammar dan rotan.

b.      SDA yang tidak dapat diperbarui
SDA yang tidak bisa di manfaatkan kembali dan sifatnya habis sekali pakai, antara lain sebagai berikut :
1)      Minyak Bumi, merupakan SDA yang sangat penting untuk bahan bakar dan energy penggerak mesin- mesin industry dan kendaraan bermotor. Minyak bumi tersebar di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Palembang, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan dan Papua;
2)      Gas Bumi, SDA ini tersebar di daerah Arun (Aceh), RantauPrapat (Sumatera Utara), Dumai (Sumatera Utara), dan Musi (Sumatera Selatan)
3)      Batu Bara, merupakan barang tambang yang dihasilkan dari proses pengendapan dan karbonasi selama jutaan tahun yang lalu. Potensi batu bara tersebar di Indonesia terdapat di Ombilin (Sumatera Barat), Kalimantan, dan Bukit Asam (Sumatera Selatan);
4)      Besi, tersebar di Nias, Gunung Besi (Sumatera Barat), Sungai Batu serta Kolam (Jambi), dan Gunung Rantai (Lampung);
5)      Timah, banyak terdapat di pulau Bangka Belitung, serta Pulau Singkep, dan Lingga (Kepulauan Riau);
6)      Bauksit, dapat ditemui di Pulau Bintan, Angkut, Kojang, dan Kepulauan Riau;
7)      Emas, banyak terdapat di Sumatera Utara, Rejang Lebong (Bengkulu), dan Cikotok (Jawa Barat).
c.       SDA Akuatik, merupakan SDA yang dapat ditemui di perairan, misalnya, perikanan, terumbu karang, dan tambak.
d.      SDA Terestris / Daratan, merupakan SDA yang dapat di jumpai di daratan. Misalnya, perkebunan, pertanian, dan peternakan.

Energi Angin



Energi angin merupakan energy yang berasal dari alam. Terjadi angin karena adanya perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara menyebabkan gerakan udara, dan udara yang bergerak disebut angin. Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Australia dilalui oleh angin muson yang setiap setengah tahun sekali bergerak bolak – balik dari kedua benua tersebut. hal ini akibat dari gerak semu matahari tahunan yang setiap setengah tahun berada di belahan bumi utara, dan setengah tahun berikutnya berada di belahan bumi selatan.
Angin merupakan salah satu bentuk energy yang tersedia di alam. Secara teoritis, PLTA mengkonversi energy angin menjadi energy listrik dengan menggunakan turbin angin.
Keuntungan dan kerugian penggunaan energy angin, yaitu :
1)       Keuntungan
a.       Sebagai pembangkit listrik tercepat didunia;
b.      Energy angin sebagai energy yang murah dibandingkan energy lainnya;
c.       Merupakan sumber energy yang ramah lingkungan dan bebas polusi;
d.      Tidak menghasilkan efek gas rumah kaca dan tidak menghasilkan limbah beracun.
2)      Kerugian
a.       Pemilihan lokasi PLTA membutuhkan tenaga, biaya dan waktu yang cukup lama;
b.      Kondisi angin yang stabil sulit ditemukan.

Saturday, June 11, 2016

Persebaran Flora dan Fauna Berdasarkan Ekosistem



Ekosistem flora dan fauna pada daratan utama di permukaan bumi secara horizontal dari ekuator hingga ke kutub berdasarkan kondisi iklim dibedakan menjadi empat macam, yaitu ekosistem tropika, ekosistem daerah sedang, ekosistem taiga, dan ekosistem tundra.
a.       Ekosistem Tropika
1)      Hutan Hujan Tropis
Hutan ini terdapat pada daerah tropis dan dicirika dengan hujan yang turun sepanjang tahun, suhu dan kelembapan udara tinggi, serta vegetasinya berupa pohon – pohon yang tinggi disertai semak belukar dan tumbuhan merambat. Persebaran hutan ini, antara lain : Indonesia, Malaysia, Filipina, Brasil, Karibia, Kolombia, India, Sri Lanka, Afrika Timur, Afrika Barat, dan Madagaskar.

2)      Hutan Musim
Hutan musim berada pada wilayah tropis dengan perbedaan antara  musim penghujan dan musim kemarau yang sangat jelas. Ciri utamanya adalah vegetasinya selalu menggugurkan daun pada musim kemarau. Persebaran hutan ini, antara lain : Indonesia, Australia Utara, Myanmar, Vietnam, Laos, Kamboja, India, serta di tepi hutan hujan tropis di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

3)      Sabana Tropika
Sabana Tropika ditandai dengan komunitas padang rumput dan tumbuh pohon kecil serta semak – semak yang tumbuh menyebar tidak merata. Persebarannya, antara lain : Amerika Tengah dan Amerika Selatan, sebagian besar kawasan Benua Afrika, seperti Sudan dan Madagaskar Tengah, Sebagian pulau Indonesia, dan di daerah pegunungan India.

4)      Stepa (Padang Rumput)
Perbedaan antara sabana dengan stepa adalah, sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan stepa merupakan padang rumput yang sama sekali tidak diselingi oleh kumpulan – kumpulan pepohonan, kalaupun ada itu hanya sedikit.
Ciri – ciri stepa antara lain :
a)      Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun ;
b)      Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput – rumput  tumbuh dengan subur ;
c)       Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m ;
d)      Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia ;
e)      Persebarannya meliputi : Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina, dan Australia.

5)      Gurun Tropis
Terletak di sekitar ekuator sebagian besar berada di wilayah Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, serta Australia. Floranya di dominasi oleh kaktus dan jenis rumput gurun.

b.      Ekosistem Daerah Sedang
1)        Semak Belukar Berduri
Ekosistem ini diteandai dengan  jenis vegetasi yang berjenis Xerophyt, vegetasi ini berdaun kecil yang berguna untuk mengurangi transpirasi. Hutan ini bersifat xerofit (tahan terhadap kekurangan air) dan sering meranggas selama musim kering, hutannya terbuka, miskin liana dan eifir, tumbuhan berumbi (geofit) melimpah. Pohon – pohon berjauhan dan agak kerdil, serta tingginya tidak lebih dari 20 m. Hutan ini banyak tersebar di daerah tropic dan subtropik, seperti Kuba, Brasil, Argentina, Afrika Timur, Afrika Tengah, India, Cina, dan Australia.

2)        Gurun (Desert)
Ekosistem ini terdapat di wilayah yang memiliki curah hujan lebih sedikit dari pada evaporasi. Pada umumnya, ekosistem ini terletak pada ketinggian 200 – 300 m, baik di lintang utara maupun selatan.

3)        Padang Rumput
Vegetasinya di dominasi oleh rumput – rumputan. Di Amerika Utara padang rumput ini disebut prairie, di Asia disebut steppe, di Amerika Selatan dinamakan pampas, dan di Afrika dinamakan veldt.

4)        Hutan Hujan Daerah Sedang
Hutan ini Nampak selalu hijau, dengan pohon – pohonnya tidak begitu tinggi, daunnya lebih keras dan kaku, serta tidak begitu rimbun. Vegetasi yang tumbuh yaitu aghatis dan konifera. Persebarannya, antara lain : bagian selatan Amerika Serikat, Jepang Selatan dan Korea yang berdekatan dengan daratan China, bagian selatan Afrika, Selandia Baru, serta Australia.

5)        Hutan Gugur Daun
Hutan ini terletak di daerah beriklim continental yang cukup curah hujan. Sebagian besar vegetasi menggugurkan daunnya pada akhir musim panas.

c.       Ekosistem Taiga
Ekosistem ini di dominasi oleh hutan dengan jenis pohon conifer dan pinus yang dapat hidup pada suhu dingin yang ekstrim. Persebarannya meliputi kawasan Eropa – Asia dan Amerika Utara.

d.      Ekosistem Tundra
Ekosistem tundra tanpa pepohonan dan berada di wilayah Arktik yang dingin dan kering. Vegetasi utamanya adalah lumut yang tumbuh di musim panas.

Pengaruh persebaran flora dan fauna



Persebaran flora dan fauna di permukaan bumi tidak merata, hal tersebut dipengaruhi oleh :
1.       Faktor Klimatik (Iklim)
Jenis flora dan fauna dapat hidup dalam iklim tertentu, iklim juga berpengaruh dalam persebaran flora dan fauna.

2.       Faktor Edafik (Tanah)
Tanah merupakan tempat bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang, kondisi tanah juga juga berpengaruh pada tingkat kesuburan tanaman.

3.       Faktor Fisiografi (Ketinggian suatu tempat)
Persebaran flora dan fauna di pengaruhi tinggi dan rendahnya suatu tempat, hal ini berkaitan dengan adanya fenomena gradient thermometrik, fenomena ini di mana akan terjadi penurunan suhu kurang lebi 0,5 – 0,60C, setiap terjadi kenaikan tempat sejuh 100 m dpl, makin tinggi letak suatu tempat dari permukaan laut, akan semakin sedikit terdapat keragaman flora dan fauna. Organisme memiliki keterbatasan beradaptasi terhadap lingkungan sekitar.

4.       Faktor Biotik (Makhluk hidup)
Keberadaan flora dan fauna di suatu tempat tidak terlepas dari peran makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan itu sendiri.