Sunday, December 25, 2016

ILMU – ILMU PENUNJANG GEOGRAFI




1.  Geografi Fisik
1)        Geologi              = Ilmu yang mempelajari strukur, komposisi, sejarah dan proses perkembangan bumi;
2)        Geomorfologi    = Ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka bumi dan segala prosesnya;
3)        HIdrologi           = Ilmu yang mempelajari tentang perairan darat;
4)        Oseanologi        = Ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dan kimia air laut;
5)        Klimatologi        = Ilmu yang mempelajari tentang iklim;
6)        Meteorologi      = Ilmu yang mempelajari tentang cuaca;
7)        Vulkanologi       = Ilmu yang mempelajari tentang gunung api;
8)        Seismologi         = Ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi;
9)        Geofisika           = Ilmu yang mengkaji sifat bumi bagian dalam dengan metode fisika seperti mengukur gempa bumi, gravitasi dan medan magnet;
10)    Biogeografi       = Ilmu tentang penyebaran makhluk hidup secara geografis di permukaan bumi.


2.  Geografi Sosial
1)      Geografi Manusia           = Mengkaji tentang aspek sosial ekonomi dan budaya penduduk;
2)      Antropogeografi             = Mengkaji tentang penyebaran bangsa – bangsa dimuka bumi dilihat dari sudut pandang geografi;
3)      Geografi Politik               = Mengkaji tentang kondisi geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara;
4)      Geografi Regional           = Mengkaji tentang suatu kawasan tertentu secara khusus;
5)      Sosiologi                           = Ilmu yang mempelajari struktur sosial, dan proses sosial, termasuk perubahan sosial;
6)      Geografi Penduduk         = Mengkaji tentang jumlah penyebaran dan komposisi penduduk;
7)      Geografi Ekonomi           = Mengkaji tentang kegiatan kelompok di suatu wilayah tertentu;
8)      Geografi Pedesaan         = Mengkaji tentang kondisi wilayah pedesaan termasuk penduduknya dari sudut geografi;
9)      Geografi Kota                  = Mengkaji tentang keadaan wilayah kota termasuk masyarakatnya dari sudut geografi.

Sunday, July 24, 2016

Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju



1.       Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di negara berkembang tergolong besar dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Di negara maju, jumlah penduduk cenderung sedikit dengan pertumbuhan penduduk sangat rendah.
Jumlah penduduk akan berdampak pada produk domestik bruto (PDB), dan kualitas tenaga kerja ataupun sumber daya manusia. Selain itu, jumlah penduduk akan mempengaruhi perekonomian suatu negara, jika tidak mendapat penanganan meksimal dan tidak di dukung dengan peran pemerintah hal itu akan berdampak buruk bagi suatu negara.

2.       Tingkat Kesejahteraan
Pendapatan per kapita di suatu negara berpengaruh pada tingkat kesejahteraan penduduknya. Pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan penduduk suatu negara, selain itu upah minimum juga merupakan salah satunya.

3.       Tingkat Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pendidikan di suatu negara di antaranya melalui data angka melek huruf dan jumlah peneliti professional. Pendidikan yang tinggi akan memberikan kontibusi pada kemajuan suatu negara.
Pendidikan dan pendapatan per kapita memiliki keterkaitan, apabila tingkat pendidikan masyarakat tinggi maka pendapatan per kapita juga tinggi, begitu sebaliknya. Pendidikan merupakan salah satu tindakan yang dapat sedikit meredam tingkat pernikahan anak usia dini, dengan  pendidikan yang tinggi akan memberika dampak yang positif bagi penduduk dan negara tersebut.

4.       Tingkat Kesehatan
Angka harapan hidup dan angka kematian bayi adalah bagian dari indikator yang digunakan dalam mengukur tingkat kesehatan. Pada negara berkembang, tingkat kesehatannya cendrung lebih rendah dari negara maju penyebabnya adalah rendahnya usia harapan hidup dan tingginya angka kematian pada bayi pada negara berkembang.
Indikator kesehatan lainnya adalah tersedianya fasilitas, sarana, dan prasarana kesehatan di suatu negara.

5.       Struktur Mata Pencarian Penduduk
Mata pencarian penduduk di negara berkembang umumnya di bidang pertanian, sedangkan negara maju umumnya bermata pencarian di bidang industry dan jasa.

6.       Penduduk Perkotaan
Apabila persentase penduduk suatu negara lebih banyak tinggal di perkotaan, dapat di artikan bahwa negara tersebut merupakan negara maju.

7.       Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang lengkap dan bisa diakses oleh banyak penduduknya dapat menjadi tolak ukur suatu negara dikatakan sebagai sebuah negara maju begitu juga sebaliknya.
Indikator yang di gunakan dalam hal ini adalah persentase ketersediaan listrik dan fasilitas sanitasi bagi penduduk di suatu negara.

Thursday, July 21, 2016

Sistem Perencanaan Wilayah Nasional




1.      Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Pemerintah kota/daerah dalam melaksanakan pembangunan harus direncanakan dan diputuskan dengan baik, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah nasional yaitu :
a.      Wawasan nusantara dan ketahanan nasional;
b.      Perkembangan permasalahan regional dan global serta hasil pengkajian implikasi penataan ruang nasional;
c.       Upaya perataan pembangunan dan pertumbuhan serta stabilitas ekonomi.
Aspek lain yang juga menjadi perhatian dalam penyusunan rencana tata ruang nasional yaitu :
a.      Keselarasan aspirasi pembangunan nasional dan pembangunan daerah;
b.      Daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup;
c.       Rencana pembangunan jangka panjang nasional;
d.      Rencana tata ruang kawasan strategis nasional;
e.      Rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.

2.      Muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
a.      Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah nasional;
b.      Rencana struktur ruang wilayah nasional yang meliputi sistem perkotaan nasional, yang terkait dengan kawasan pedesaan dalam wilayah pelayanan dan sistem jaringan prasarana utama;
c.       Rencana pola ruang wilayah nasional, yang meliputi kawasan lindung nasional dan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional;
d.      Penetapan kawasan strategis nasional;
e.      Arahan pemanfaatan ruang wilayah nasional yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi sistem nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.
3.      Fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Fungsi rencana tata ruang nasional menjadi pedoman untuk hal hal sebagai berikut :
a.      Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional;
b.      Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional;
c.       Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional;
d.      Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah provinsi serta keserasian antarsektor;
e.      Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
f.        Penataan ruang kawasan strategis nasional;
g.      Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

4.      Jangka Waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Hal hal yang berhubungan dengan jangka waktu rencana tata ruang adalah sebagai berikut :
a.      Jangka waktu rencana tata ruang wilayah nasional adalah dua puluh tahun;
b.      Rencana tata ruang wilayah nasional ditinjau kembali satu kali dalam lima tahun;
c.       Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu, yang berkaitan dengan bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang – undangan dan/atau perubahan batas territorial negara yang ditetapkan dengan undang – undang, rencana tata ruang wilayah nasional tersebut ditinjau kembali lebih dari satu kali dalam lima tahun;
d.      Rencana tata ruang wilayah nasional diatur dengan peraturan pemerintah.

Saturday, June 18, 2016

SDA yang Dapat dan Tidak Dapat Diperbarui



1.    Jenis Sumber Daya Alam dan Persebarannya
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusi, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, tanah, air, udara, hewan, dan tumbuhan. SDA dapat diklasifikasi sebagai berikut :
a.       SDA yang dapat diperbarui
Merupakan SDA yang dapat pulih kembali secara alami ataupun melalui budi daya manusia setelah dimanfaatkan. Contoh :
1)      Hasil pertanian tanaman pangan, yaitu : padi, jagung dan kacang tanah. Pertanian terdapat di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
2)      Hasil perkebunan, merupakan usaha pemanfaatan lahan kering dengan menanam komoditas tertentu. Jenis perkebunan yang ada di Indonesian yaitu :
a.       Karet, terdapat di daerah Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan;
b.      Kelapa Sawit, terdapat di daerah Kalimantan, Sumatera, Jambi, dan Riau;
c.       Tebu, terdapat di daerah Lampung, Cirebon, Pekalongan, Pati, Madiun, Kediri, Malang, Besuki, dan Jember;
d.      Tembakau, terdapat di daerah Deli Serdang (Sumatera Utara), Surakarta, dan Klaten (Jawa Tengah);
e.      Teh, terdapat di daerah dingin seperti, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah;
f.        Cengkih, terdapat di daerah Bengkulu, Maluku, Jawa, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara;
g.       Kopi, terdapat di daerah Tapanuli (Sumatera Utara), Bengkulu, Lampung, Bali, dan Aceh;
h.      Cokelat, terdapat di daerah ekalongan, Semarang, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Nusa Tenggara.
3)      Hasil hutan, biasanya yang di manfaatkan manusia antara lain : kayu, rotan, dan dammar. Di seluruh pulau jawa tanahnya sangat cocok apabila ditanami dengan pohon jati;  sedangkan tanah di seluruh pulau sumatera cocok ditanami meranti, dan mahoni; tanah di Kalimantan cocok di Tanami kamper, kayu besi, dan ulin; tanah di Sulawesi Selatan cocok di tanam eboni; Nusa tenggara cocok ditanami kayu cendana; dan untuk daerah Kalimantan dan Sumatera cocok ditanami dammar dan rotan.

b.      SDA yang tidak dapat diperbarui
SDA yang tidak bisa di manfaatkan kembali dan sifatnya habis sekali pakai, antara lain sebagai berikut :
1)      Minyak Bumi, merupakan SDA yang sangat penting untuk bahan bakar dan energy penggerak mesin- mesin industry dan kendaraan bermotor. Minyak bumi tersebar di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Palembang, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan dan Papua;
2)      Gas Bumi, SDA ini tersebar di daerah Arun (Aceh), RantauPrapat (Sumatera Utara), Dumai (Sumatera Utara), dan Musi (Sumatera Selatan)
3)      Batu Bara, merupakan barang tambang yang dihasilkan dari proses pengendapan dan karbonasi selama jutaan tahun yang lalu. Potensi batu bara tersebar di Indonesia terdapat di Ombilin (Sumatera Barat), Kalimantan, dan Bukit Asam (Sumatera Selatan);
4)      Besi, tersebar di Nias, Gunung Besi (Sumatera Barat), Sungai Batu serta Kolam (Jambi), dan Gunung Rantai (Lampung);
5)      Timah, banyak terdapat di pulau Bangka Belitung, serta Pulau Singkep, dan Lingga (Kepulauan Riau);
6)      Bauksit, dapat ditemui di Pulau Bintan, Angkut, Kojang, dan Kepulauan Riau;
7)      Emas, banyak terdapat di Sumatera Utara, Rejang Lebong (Bengkulu), dan Cikotok (Jawa Barat).
c.       SDA Akuatik, merupakan SDA yang dapat ditemui di perairan, misalnya, perikanan, terumbu karang, dan tambak.
d.      SDA Terestris / Daratan, merupakan SDA yang dapat di jumpai di daratan. Misalnya, perkebunan, pertanian, dan peternakan.